UTS KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 


Nama : Laila Hidayatul Lathifah
NIM : 1130023155
Kelas : 3 D
Mata Kuliah : Komunikasi Terapeutik

       Komunikasi adalah suatu alat yang penting untuk membina hubungan teraupetik dan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Komunikasi teraupetik menjadi sangat penting karena dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan untuk tujuan terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar dapat beradaptasi dengan stress, mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat melegakan serta membuat pasien merasa nyaman, yang pada akhirnya mempercepat proses kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik sangat penting dan merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar dan dipusatkan serta bertujuan untuk kesembuhan pasien. Seluruh perilaku dan pesan yang disampaikan perawat hendaknya bertujuan terapeutik untuk pasien. Komunikasi terapeutik bukan tentang apa yang dilakukan oleh seorang perawat, tetapi bagaimana perawat itu melakukan komunikasi dengan pasien serta mengembangkan hubungan yang saling membantu antara perawat dengan pasien yang dengan tujuan untuk kesembuhan pasien tersebut.

            Hubungan antara pasien dengan perawat yang terapeutik merupakan pengalaman belajar bersama sekaligus perbaikan emosi pasien. Komunikasi terapeutik harus berjalan secara efektil antara pasien dengan perawat sehingga saling menghargai satu sama lainnya. Proses komunikasi terapeutik harus dengan pendekatan yang direncanakan, berfokus pada pasien, dan di pimpin oleh seorang profesional. Komunikasi terapeutik juga mengembangkan hubungan interpersonal antara pasien dan juga perawat, sehingga perawat mempunyai kemampuan khusus dan harus memperhatikan setiap interaksi dan tingkah laku nonverbal. Kelemahan dalam berkomunikasi merupakan masalah yang serius bagi perawat maupun pasien. Salah satu hal yang mendukung kesembuhan pasien tidak hanya memberikan informasi tentang kesehatannya tapi mendengarkan keluhan pasien, empati, edukasi dan pelayanan yang ramah juga sangat mempengaruhi kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik yang baik akan memberikan kepuasan tersendiri oleh pasien, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan di rumah sakit.

Fungsi komunikasi terapeutik menurut Stuart dan Sundeen (1995) :
  1. Meningkatkan tingkat kemandirian klien melalui proses realisasi diri dan rasa hormat terhadap diri sendiri.
  2. Identitas diri yang jelas dan rasa integritas yang tinggi.
  3. Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai.
  4. Meningkatkan kesejahteraan klien dengan peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik.
Prinsip-prinsip komunikasi terapeutik:
  1. Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan.
  2. Perawat harus menghargai keunikan pasien, menghargai perbedaan karakter, memahami perasaan, dan perilaku pasien.
  3. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri baik pemberi maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri pasien.
  4. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah.
Komponen esensial komunikasi terapeutik, kunci keberhasilan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan adalah dirinya sendiri. Kualitas personal yang dibutuhkan perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik meliputi:
  1. Kesadaran diri
  2. Klarifikasi nilai
  3. Eksplorasi perasaan
  4. Kemampuan menjadi model peran
  5. Motivasi altruistik
  6. Rasa tanggung jawab dan etik
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk berpikir itu sendiri, kemampuan individu untuk memahami perasaan, perilaku dan pikiran diri sendiri. Perawat harus mampu mengkaji perasaannya. Pemahaman dan peerimaan perawat terhadap diri sendiri akan membuat ia menghargai perbedaan pemikiran, keunikan klien dan menghargai pendapat orang lain. Tiga cara meningkatkan kesadaran diri perawat:
  1. Mempelajari diri sendiri : Mempelajari diri sendiri dapat dilakukan dengan mendengar diri sendiri dengan cara merenung atau kontemplasi dan menilai diri sendiri. Mempelajari diri akan memperluas pengetahuan diri dan juga orang lain.
  2. Menerima umpan balik dari orang lain : Dilakukan dengan mendengar dan belajar dari orang lain. Evaluasi diri tidak mungkin dilaksanakan sendiri namun harus bersama orang lain, dengan meminta orang lain memberikan penilaian secara jujur berbagai aspek fisik dan psikologis terhadap diri kita.
  3. Membuka diri : Menyatakan pada orang lain aspek penting potensi atas kemampuan yang kita miliki
Sikap perawat dalam komunikasi terapeutik:
  1. Berhadapan
  2. Mempertahankan kontak mata.
  3. Membungkuk kearah klien
  4. Mempertahankan sikap terbuka
  5. Tetap rileks

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Holiday "Sejarah Kampungku" MBAH MAYANG MADU

Resume Berita Unusa Wajibkan Tiap Lulusan S1 Punya Sertifikat Kompetensi

MORPHINE TUGAS ESSAY